LAPORAN PRAKTIKUM
FARMASETIKA DASAR
FARMASETIKA DASAR
OLEH :
Nama : Mahardhika Adhi Candra Dewi
NIM : M3514032
D3 Farmasi 2014
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret Surakarta
PERCOBAAN 1
TUJUAN PERCOBAAN
- Mahasiswa dapat mengetahui dan dapat membuat krim
- Mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan dan mengerjakan resep
RESEP
R/ Acidi Stearat 3
Cera Alba 0,5
Vaselin Album 1,5
TEA 1
Propilenglikol 1,5
Aquadest 12,5
m.f.la
s.u.e
Pro : Nn Diana
Umur : 15th
Alamat: Nusukan, RT 5 No 11
BAHASA LATIN (Praescriptio dan signatura)
- m.f. la = misce fac legae artis = campur dan buatlah dengan seni
- s.u.e = signa usus externus = tandai untuk pemakaian luar
PERHITUNGAN PENIMBANGAN BAHAN
- Acidi Stearat = 3 gram
- Cera Alba = 0,5 gram
- Vaselin Album = 1,5 gram
- TEA = 1 gram
- Propilenglikol = 1,5 gram
- Aquadest = 12,5 gram
CARA KERJA
- Menimbang semua bahan dengan seksama
- (Fase Minyak)
Memanaskan mortir
Melelehkan Cera Alba, Acidi Stearat, dan Vaselin Album di mortir panas
- (Fase Air)
Mencampurkan TEA, Propilenglikol dan Aquadest panas kedalam cawan
- Mencampurkan fase air ke fase minyak dengan dituangkan sedikit demi sedikit kedalam mortir panas
- Diaduk pelan-pelan hingga homogen
- Dimasukkan kedalam wadah dan diberi etiket berwarna biru
PEMBAHASAN
-> PEMERIAAN
- Acidi Stearat (Asam Stearat)
Pemeriaan : Zat padat keras mengkilap menunjukkan susunan hablur; putih atau kuning pucat; mirip lemak lilin
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagian etanol (95%)P; dalam 2 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter P
Khasiat : Zat Tambahan (Depkes, 1979).
- Cera Alba (Malam Putih)
Pemeriaan : Zat padat, lapisan tipis bening, putih kekuningan, bau khas lemah
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) P, dingin, larut dalam kloroform P, dalam eter P hangat, dalam minyak lemak dan dalam minyak atsiri
Khasiat : Zat Tambahan (Depkes, 1979).
- Vaselin Album (Vaselin Putih)
Pemeriaan : Massa lunak, lengket, bening putih; sifat ini tetap setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam eter minyak tanah P; larutan kadang-kadang beropalesensi lemah
Khasiat : Zat Tambahan (Depkes, 1979).
- TEA (Trietanolamin)
Pemeriaan : Tidak berwarna hingga kuning pucat, bau lemah mirip amoniak, higroskopik
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%)P; larut dalam kloroform P
Khasiat : Zat Tambahan (Depkes, 1979).
- Propilenglikol
Pemeriaan : Cairan kental jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis, higroskopik
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol (95%)P dan dengan kloroform P, larut dalam 6 bagian eter P, tidak dapat campur dengan eter minyak tanah P dan minyak lemak.
Khasiat : Zat Tambahan, Pelarut (Depkes, 1979).
- Aquadest
Pemeriaan : Cairan yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa
Khasiat : Zat Tambahan (Depkes, 1979).
-> SCREENING RESEP
Didalam resep ini terdapat nama, nomor SIP dan alamat dokter yang jelas. Tidak tertera tanggal penulisan resep dan paraf dokter, namun sudah dimintakan sebagai syarat kelengkapan resep. Untuk biodata pasien terdapat nama pasien, usia pasien dan alamat pasien.Namun tidak tertera jenis kelamin dan berat badan pasien. Untuk jumlah obat yang diminta dan nama obat sudah ada, namun potensi dan dosis obat tidak ada. Terdapat pula cara pemakaian yang jelas dan terdapat informasi lainnya yaitu berupa alamat pasien. Untuk informasi yang kurang lengkap/tidak ada, seperti berat badan dan jenis kelamin pasien dapat ditanyakan kepada dokter penulis atau pasien. Untuk potensi obat dan dosis obat dapat ditanyakan kepada dokter penulis atau dapat dilihat pada Farmakope Indonesia atau sumber lainnya. Hal ini sangat diperlukan karena dalam perhitungan dosis diperlukan data berupa umur pasien, potensi dan dosis obat.
-> DASAR TEORI
Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental yang mengandung tidak kurang dari 60% air, yang dimaksudkan untuk pemakaian luar (Anief, 2012).
Adapun krim mempunyai 2 tipe yaitu :
- Tipe krim minyak dalam air (M/A)
Krim yang dapat dicuci dengan air (M/A) ditujukan untuk penggunaan kosmetik dan estetika (Anief, 2006).
Untuk krim jenis ini digunakan zat pengemulsi : sabun monovalen, seperti TEA, natrium lauryl sulfat, kuning telur, gelatinum, CMC, caseinum dam emulgidum (Syamsuni, 2005).
- Tipe krim air dalam minyak (A/M)
Menggunakan zat pengemulsi : span, adeps lanae, sabun polivalen, cera alba dan kolesterol (Syamsuni, 2005).
Bahan pengemulsi krim harus disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang dikehendaki. Sebagai bahan pengemulsi krim, dapat digunakan emulgid, lemak bulu domba, setasium, cetylalkohol, stearil alkohol, golongan sorbitan, PEG, polisorbat dan sabun (Syamsuni, 2006).
Dalam pembuatan
-> PERMASALAHAN DALAM RESEP
- Dalam pembuatan krim, ketika bahan fase minyak dan fase air dicampurkan keduanya harus dalam keadaan temperatur/suhu yang sama maka fase minyak mengalami peleburan, fase airnya juga harus mengalami pemanasan.
- Dalam pembuatan krim kali ini, terdapat zat pengemulsi, yaitu berupa TEA yang mudah berbusa, sehingga krim diaduk dengan kontinyu atau perlahan.
- Dalam pembuatan krim, fase minyak mudah memadat kembali maka harus dilakukan pencampuran didalam mortir panas kemudian diaduk.
-> KIE
- Obat krim ini digunakan dengan cara dioleskan pada tempat yang sakit/luka
- Obat krim ini tidak boleh digunakan pada lokasi terbuka
- Obat krim ini tidak boleh ditelan
- Obat ini berkhasiat untuk pelembab dan pelembut kulit
HASIL
Dalam peracikan obat kali ini dihasilkan obat dalam bentuk sediaan krim. Krim yang dihasilkan berbentuk setengah padat, berwarna putih, dan berbau wangi. Bau wangi dihasilkan dari pemakaian TEA. Hasil krim dimasukkan kedalam pot lalu diberi etiket warna biru.
KESIMPULAN
- Dalam pembuatan krim bagian lemak (fase lemak) dan fase air harus sama-sama dalam suhu atau temperature panas, dan dilakukan pengadukan kontinyu.
- Di dalam resep krim terdapat bahan obat yang mudah berbusa (TEA) maka krim harus diaduk dengan pelan-pelan dan hati-hati secara kontinyu.
- Di dalam resep ini dihasilkan sediaan obat krim yang berbentuk semipadat, berwarna putih dan berbau harum. Dimasukkan kedalam pot salep dan diberik etiket berwarna biru
DAFTAR PUSTAKA
- Anief. 2006. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
- Anief. 2012. Farmasetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
- Depkes. 1979. Farmakope Indonesia Ed III. Jakarta : Depkes RI
- Syamsuni.2005. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
- Syamsuni. 2006. Ilmu Resep. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
------TERIMAKASIH------
2 komentar:
Assalamualikum kakak terima kasih atas ilmunya saya ingin bertanya untuk penimbangan aquadest kakak menggunakan timbangan apa dan dengan tempat apa ? Terima kasih
Waalaikumussalam warohmatulohi wabarakatuh
Untuk penimbangan aquades bisa menggunakan timbangan analitik,dan untuk tempat y bisa menggunakan gelas beacker,Terima kasih 🙏
Posting Komentar